Pagi itu kita masih di sini, bercengrama, tertawa sembari menyeruput kopi hangat yang special di buat oleh istrimu. Namun siangnya, aku mendengar kabar, jika dirimu telah pergi untuk selamanya bersama kecelakaan mobil yang kamu tumpangi bersama sopir pribadi mu, saat menuju tempat kerjamu. Sok, kaget dan tak habis pikir dengan kejadian tersebut, mengiang-ngiang di pikiran ku, serasa belum percaya jika kau telah pergi untuk selamanya, meninggalkan sedih dan tangis bagi istri dan anak semata wayang mu. Tak menyangka jika cerita cinta yang kau ceritakan pagi tadi adalah cerita cinta yang terakhir yang akan aku dengar dari mulut orang yang paling aku sayangi, hormati dan teladani. Kamu memang bukan saudara kandungku, tapi kamu adalah saudara lebih dari saudara kandungku. Pertemuan kita diawali dari peristiwa yang agak kurang mengenakkan, saat kau dan aku bersenggolan di lorong, tempat kita menempu pendidikan saat itu. Dan rupanya peristiwa itu menjadi cikal bakal persahabatan dan p...
Ketika proses adalah tujuan, hasil tak harus jadi soal