Langsung ke konten utama

Masih Banyak Dosen, yang Mengajar, Bukan Seperti Dosen.



Persentasi Profesionalitas Dosen Unikarta
Dalam rangka meningkatakan profesionalisme sistem mengajar dosen di Universitas Kutai Kartanegara. Sabtu (22/3/2014) bertempat di Ruang Rapat Unikarta, Universitas Kutai Kartanegara, melalui Pembantu Rektor I (PR I) Bidang Akademik, diselenggarakan “Persentasi Peningkatan Profesionalisme Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Bagi Dosen Universitas Kutai Kartanegara” yang di isi oleh Guru Besar Unikarta, Bapak Prof. Dr. H. Iskandar, SE.,M.Si.
Prof. Iskandar dalam persentasinya menyampaikan beberapa hal terkait dengan peningkatan profesionalisme dosen dalam mengajar, diantaranya terkait dengan Regulasi Dosen, tugas dan fungsi Dosen, linearitas pendidikan dosen, mekanisme sistem mengajar dosen serta kompetensi dosen lainnya.
Menurut Prof. Iskandar, dosen profesional itu dapat dilihat dari keahlian, kemahiran, kecakapan yang memenenuhi standar dan norma yang berlaku sebagai dosen, serta yang tidak kalah penting adalah peningkatan profesi dosen. Kendala tersendiri yang dihadapi oleh seorang dosen adalah kaitan dengan kompensi, pengalaman (jam terbang) sebagai dosen, dan stabilitas gaji dosen. Di tambahkan oleh pak Prof, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan dosen tidak fokus untuk tidak mengajar karena persoalan gaji yang lebih kecil dari pengeluaran, sehingga dimungkinkan dosen untuk tidak fokus mengajar di samping faktor-faktor ataupun kendala lain yang dihadapi oleh dosen.

Jalannya persentasi deimulai dengan persentasi yang disampiakan oleh Pak Prof. Iskandar, dan setelah persentasi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta yang hadir.

Ada beberapa pertanyaan dan juga sekedar minta arahan serta tips-tips terkait sistem mengajar dosen di kelas. Di antaranya adalah dari Pak Zen Istiarsono, Dosen FKIP yang juga Dekan FKIP, yang meminta arahan terkait sistem belajar, bagi peserta didik yang tidak mendapatkan mutu pendidikan yang sama, karena faktor lingkungan maupun kurikulum ketika di sekolah dulu, sehingga berimbas kepada perbedaan prilaku dalam menerima materi yang di ajarkan.

Kemudian pertanyaan dari Pak Suid Saidi, Dosen FKIP  yang juga sekaligus menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Unikarta. Beliau mempertanyakaan tentang bagaimana memadukan antara Pengalaman dengan target pengajaran yang ingin di capai, hal ini tentunya, agak sulit untuk di padukan, karena dua hal yang berbeda, menurut beliau.

Dalam tanggapannya pak Prof. mengatakan bahwa, sistem belajar antara dosen dan mahasiswa, sudah sepantasnya di rubah, dari cara yang lam dengan yang baru, dimana jika dulu, mahasiswa di posisikan sebagai dewasa yang tidak bebas, selalu menunggu materi dari dosen, tidak kreatif, maka harus dirubah dengan sistem mengajar yang baru, dimana antara dosen dan mahasiwa berada dalam posisi yang sama untuk share informasi dan pengalaman, mahasiswa di posisikan sebagai rekan diskusi yang baik, dosen bukan sebagai pengajar, tapi sebagai motifator yang senantiasa memberikan spirit bagi mahasiwanya dengan cara belajar yang sederhana, disukai mahasiswa, dan senantiasa kreatif (tidak monoton).

Ditambahkan pula bahwa dosen itu bukan mentransformasi ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, tapi mentranformasi cara belajar , misalnya transformasi cara belajar ilmu politik, sosial, pendidikan, ekonomi, pertanian dan lain lain.

"Mahasiswa adalah manusia dewasa, manusia dewasa memiliki kebebasan untuk mandiri, kemandirian yang dimiliki akan mendorong mahasiswa untuk memilih pada pilihan yang sesuai. dan Tugas Dosen adalah memberikan ruang yang bebas bagi mahasiswa untuk berkreatifitas dan berilmu pengetahuan dengan cara yang mereka suka, bukan yang dosen suka".



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pertanggung Jawaban Wisuda Unikarta Tanggal 18 Desember 2013

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN WISUDA SARJANA   DAN DIPLOMA UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA 18 DESEMBER 2013   Oleh : PANITIA PELAKSANA WISUDA SARJANA DAN DIPLOMA (D3) UNIVERSITAS   KUTAI KARTANEGARA   UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG 2013   Wisuda sarjana dan diploma di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) merupakan kegiatan rutinitas pada setiap tahun akademik yang sedang berjalan jika memenuhi persyaratan-persyaratan pelaksanaan wisuda.   Wisuda sarjana dan diploma merupakan bagian dari kegiatan rapat senat akademik yang dilaksanakan secara terbuka, yang intinya merupakan proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah selesai menempuh studi   di Unikarta. Acara wisuda sarjana dan diploma ini merupakan salah satu acara yang sangat penting ...

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG   DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG   Martain Abstract Kemunculan praktek prostitusi di kawasan tambang tentu saja bukanlah hal baru, praktek ini sudah berlangsung lama, hal ini tidak terlepas dari  kebutuhan dasariah  manusia terhadap seks . Di Indonesia  praktek ini sudah berlangsung sejak zaman kerajaan di Nusantara. Kemudian berlanjut pada zaman kolonial hingga saat ini. Praktek ini di masyarakat terjadi pro dan kontra. Bagi mereka yang pro akan menilai bahwa praktek ini baik, karena praktek ini dapat menjadi alternatif pilihan ketika libido seksual muncul. Namun bagi yang kontra menilai bahwa aktvitas penuh desah dan keringat ini, bertentangan dengan nilai moral dan agama yang berlaku di dalam masyarakat. Selain itu praktek prostitusi ini rentan pula terhadap terjadinya penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS. Dalam praktek nya kegiatan ini, bisa berjalan secara mandiri  ataupun secara terorganisir. Fakt...

Peran Pemerintah dan Bisnis dalam Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Para Pekerja

Oleh Martain Pendahuluan Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada pekerja di perusahaan. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3), secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini biasanya terjadi karena banyak faktor beberapa diantaranya adalah berasal dari pekerja itu sendiri dan lingkungan kerjanya di perusahaan. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja, di tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi kasus kecelakaan kerja ( K3 masih dianggap remeh , Warta Ekonomi 2 Juni 2006). BPJS mencatat bahwa sepanjang tahun 2013 jumlah pesertanya yang mengalami kecelakaan...