![]() |
| Persentasi Profesionalitas Dosen Unikarta |
Prof. Iskandar dalam
persentasinya menyampaikan beberapa hal terkait dengan peningkatan
profesionalisme dosen dalam mengajar, diantaranya terkait dengan Regulasi
Dosen, tugas dan fungsi Dosen, linearitas pendidikan dosen, mekanisme sistem mengajar dosen serta kompetensi dosen lainnya.
Menurut Prof. Iskandar, dosen profesional itu dapat
dilihat dari keahlian, kemahiran,
kecakapan yang memenenuhi standar dan norma yang berlaku sebagai dosen, serta yang tidak kalah penting adalah peningkatan
profesi dosen. Kendala tersendiri yang dihadapi oleh seorang dosen adalah kaitan dengan kompensi, pengalaman (jam terbang) sebagai dosen, dan stabilitas gaji dosen. Di tambahkan oleh pak Prof, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan dosen tidak fokus untuk tidak mengajar karena persoalan gaji yang lebih kecil dari pengeluaran, sehingga dimungkinkan dosen untuk tidak fokus mengajar di samping faktor-faktor ataupun kendala lain yang dihadapi oleh dosen.
Jalannya persentasi deimulai dengan persentasi yang disampiakan oleh Pak Prof. Iskandar, dan setelah persentasi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta yang hadir.
Ada beberapa pertanyaan dan juga sekedar minta arahan serta tips-tips terkait sistem mengajar dosen di kelas. Di antaranya adalah dari Pak Zen Istiarsono, Dosen FKIP yang juga Dekan FKIP, yang meminta arahan terkait sistem belajar, bagi peserta didik yang tidak mendapatkan mutu pendidikan yang sama, karena faktor lingkungan maupun kurikulum ketika di sekolah dulu, sehingga berimbas kepada perbedaan prilaku dalam menerima materi yang di ajarkan.
Kemudian pertanyaan dari Pak Suid Saidi, Dosen FKIP yang juga sekaligus menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Unikarta. Beliau mempertanyakaan tentang bagaimana memadukan antara Pengalaman dengan target pengajaran yang ingin di capai, hal ini tentunya, agak sulit untuk di padukan, karena dua hal yang berbeda, menurut beliau.
Dalam tanggapannya pak Prof. mengatakan bahwa, sistem belajar antara dosen dan mahasiswa, sudah sepantasnya di rubah, dari cara yang lam dengan yang baru, dimana jika dulu, mahasiswa di posisikan sebagai dewasa yang tidak bebas, selalu menunggu materi dari dosen, tidak kreatif, maka harus dirubah dengan sistem mengajar yang baru, dimana antara dosen dan mahasiwa berada dalam posisi yang sama untuk share informasi dan pengalaman, mahasiswa di posisikan sebagai rekan diskusi yang baik, dosen bukan sebagai pengajar, tapi sebagai motifator yang senantiasa memberikan spirit bagi mahasiwanya dengan cara belajar yang sederhana, disukai mahasiswa, dan senantiasa kreatif (tidak monoton).
Ada beberapa pertanyaan dan juga sekedar minta arahan serta tips-tips terkait sistem mengajar dosen di kelas. Di antaranya adalah dari Pak Zen Istiarsono, Dosen FKIP yang juga Dekan FKIP, yang meminta arahan terkait sistem belajar, bagi peserta didik yang tidak mendapatkan mutu pendidikan yang sama, karena faktor lingkungan maupun kurikulum ketika di sekolah dulu, sehingga berimbas kepada perbedaan prilaku dalam menerima materi yang di ajarkan.
Kemudian pertanyaan dari Pak Suid Saidi, Dosen FKIP yang juga sekaligus menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Unikarta. Beliau mempertanyakaan tentang bagaimana memadukan antara Pengalaman dengan target pengajaran yang ingin di capai, hal ini tentunya, agak sulit untuk di padukan, karena dua hal yang berbeda, menurut beliau.
Dalam tanggapannya pak Prof. mengatakan bahwa, sistem belajar antara dosen dan mahasiswa, sudah sepantasnya di rubah, dari cara yang lam dengan yang baru, dimana jika dulu, mahasiswa di posisikan sebagai dewasa yang tidak bebas, selalu menunggu materi dari dosen, tidak kreatif, maka harus dirubah dengan sistem mengajar yang baru, dimana antara dosen dan mahasiwa berada dalam posisi yang sama untuk share informasi dan pengalaman, mahasiswa di posisikan sebagai rekan diskusi yang baik, dosen bukan sebagai pengajar, tapi sebagai motifator yang senantiasa memberikan spirit bagi mahasiwanya dengan cara belajar yang sederhana, disukai mahasiswa, dan senantiasa kreatif (tidak monoton).
Ditambahkan pula bahwa dosen itu bukan mentransformasi
ilmu pengetahuan kepada mahasiswa, tapi mentranformasi cara belajar , misalnya
transformasi cara belajar ilmu politik, sosial, pendidikan, ekonomi, pertanian dan lain lain.
"Mahasiswa adalah manusia dewasa, manusia dewasa memiliki kebebasan untuk mandiri, kemandirian yang dimiliki akan mendorong mahasiswa untuk memilih pada pilihan yang sesuai. dan Tugas Dosen adalah memberikan ruang yang bebas bagi mahasiswa untuk berkreatifitas dan berilmu pengetahuan dengan cara yang mereka suka, bukan yang dosen suka".
"Mahasiswa adalah manusia dewasa, manusia dewasa memiliki kebebasan untuk mandiri, kemandirian yang dimiliki akan mendorong mahasiswa untuk memilih pada pilihan yang sesuai. dan Tugas Dosen adalah memberikan ruang yang bebas bagi mahasiswa untuk berkreatifitas dan berilmu pengetahuan dengan cara yang mereka suka, bukan yang dosen suka".

Komentar
Posting Komentar