| TIM PENDAKI D76, dari Kiri-Kanan: Saya (Marta), Syarif, Roni, Jack, Bang Musa dan Samar |
Sebuah gunung, yang selalu menjadi pilihan utama, bagi mereka yang suka kegiatan pendakian.Gunung Merbabu, terkenal dengan udaranya yang dingin, kabutnya tebal dan hutannya yang tebal. Saat kita melewati wilayahnya, kiri kanan kita akan melihat pepohonan, kebun sayuran dan buah-buahan, seperti kol, sawi, tomat dan masih banyak lagi tumbuhan lainnya.
| Saat Berada di Base Came Darwis |
Jalur pendakian untuk menuju puncak Gunung Merbabu pun juga beragam. Ada jalur Kopeng Thekelan (Desa Tekelan), Jalur Wekas (Desa Wekas), Jalur Kopeng Cunthel (Desa Cunthel) dan Jalur Selo Boyolali, mungkin masih banyak lagi, tapi cuman itu yang penulis tahu. Dan untuk perjalanan kami kali ini, kami memilih Jalur Selo Boyolali. Kata orang-orang dari sekian banyak jalur untuk menuju puncak Gunung Merapi. Jalur Selo Boyolali, merupakan jalur yang paling nyaman untuk dilewati bagi para pendaki seperti kami ini. Karena jalurnya relatif sedang, tidak terlalu menanjak dan relatif aman, itu lah alasan kami memilih jalur ini.
Kedatangan kami, disambut dengan baik, oleh tuan "base came" tempat kami menitipkan kendaraan (motor) kami. Silahkan mas, monggo istrahat dulu, mungkin perjalanannya cukup jauh, begitu lah bapak "Base Came" menyambut kedatangan kami. Segera kami masuk, kemudian meletakan tas, membuka jaket, meletakan helm, sembari berbaring untuk meluruskan punggung, yang agak sakit setelah melakukan perjalanan yang cukup lama. Ada juga teman yangg segera ke belakang (WC) untuk buang air (kencing), cuci muka, berwudhu, karena kebetulan belum pada sholat zuhur. selanjutnya memesan makanan dan minuman.
Bang, mau makan apa? tegur teman yang mau menanyakan, saya mau makan apa siang itu. Mmmmmm menunya apa saja ya pak? saya bertanya kepada bapak pemilik Base Came. Ada mie rebus, nasi goreng, minumnya ada teh, kopi, susu mas. Mmmmmmmm saya mesan nasi goreng aja, sama telur ceplok aja pak. tak berapa lama menu nasi goreng keluar, segera lah kami makan siang. Setalah makan siang dan beribadah (sholat)), baru lah kami berangkat, kurang lebih pukul 12. 30 Wib. Selangkah demi selangkah kami berjalan, menyusuri rute pendakian siang itu, kiri kanan tampak bermacam-macam jenis buah dan sayuran, dan yang paling nampak sekali adalah tanaman kol dan buah tomat. Di bawah payung awan, kami terus berjalan mengikuti rute siang itu. Jalan penuh dengan para pendaki, ada yang naik ada juga yang turun. Satu sama lain, setiap bertemu, selalu saling menyapa. Sembari saling melempar senyum dan ucapan semangat.
| TIM D76 Sedang Beristrahat di Pos 1 |
Perjalanannya cukup melelahkan, tapi meski begitu, kami tak pernah terbesit niat untuk pulang, sebelum sampai di puncak. Di pendakian Gunung Merbabu yang kami lewati, itu ada 3 pos, dua sabana dan puncak. Puncak Gunung Merbabu namanya adalah "KENTENG SONGO", Gunung Merbabu berada di ketinggian 3.142 meter dari permukaan laut (Mdpl).
Setelah mendaki cukup lama, akhirnya tiba juga kami di Sabana 1, karena sudah pukul 17.20 Wib. Kami memutuskan untuk menghentikan pendakian, apalagi udaranya juga semakin dingin. Di sana bukan hanya kami saja, banyak anak-anak yang mendaki juga memutuskan untuk menghentikan pendakian dan mendirikan tenda. Disana cukup banyak tenda yang sudah terpasang, terpasangg luas, di dataran sabana 1 yang ada di jalur puncak Gunung Merbabu.
| Tim D76 Sedang Makan Malam |
Semalam kami disana, khususnya saya, banyak hal yang saya pelajari ketika berada di alam, bahwa betapa luar biasanya ciptaan tuhan, jika kita tidak dapat membuatnya, maka kita cukup menjaga agar alam yang di ciptakan tuhan dengan segala macam keindahannya itu terus terjaga, jangan sampai merusaknya. Karena semua keindahan itu di cipta bukan tanpa sebab, semua itu untuk mahkluknya.
Tak terasa pagi sudah datang, kami bangun, melakukan aktivitas pribadi, lalu bersiap untuk menuju puncak "KENTENG SONGO". Pagi itu suasananya sungguh luar biasa, kami merasa seperti berada di atas istana awan dan kabut, kiri kanan kami tak tampak apapun, selain awan yang menyelimuti, matahari pun terbit, tampak seperti malu-malu untuk memperlihatkan sinarnya, di tutupi oleh padatnya awan pagi itu.
| TIM D76 Sampai di Puncak "KONTONG SONGO" Merbabu |
| Tim D76, Saat Sedang Minum Teh dalam Perjalanan Menuju Puncak |
Hampir 2 jam kami dipuncak, lalu kemudian kami turun, kembali ke sabana 1, tempat kami memasang tenda semalam. Setelah sampai ditenda, kami siap-siap untuk kembali ke base came. Dan Pukul 13.30 Wib, kami tiba di base came, beristrahat sejenak dan pukul 16.00 Wib kami balik ke Jogja, dan tiba pukul 18.30 wib. Perjalanan pulang yang luar biasa, diirngi gemercik dan derasnya hujan, Boyolali dan Magelang.
| Kegembiraaan Para Pendaki Tim D76, dalam menuju Puncak "KENTENG SONGO" MERBABU |
Komentar
Posting Komentar