Hidup ini unik ya.
Ada yang pekerjaannya hanya satu, tapi dia terlihat sangat menikmati sekali, tapi ada juga yang banyak kerjaanya, tapi dia begitu tidak menikmatinya dan rasanya selalu mengeluh soal pendapatan. Padahal kalau di lihat dari banyaknya pekerjaan, mestinya yang lebih menikmati itu kan, mereka yang punya pekerjaan banyak, pendapatannya pasti banyak. Sementara mereka yang hanya punya satu pekerjaan, mestinya dia lebih tidak bahagia, pendapatannya kecil.
Ada yang bosan dengan pekerjaanya, tapi ada juga yang senang pekerjaanya
Di lingkungan saya bekerja, pun demikian, saya menemukan rekan-rekan yang bosan dengan pekerjaan ada juga yang sangat menyenangi. Termaksud saya sendiri (tebak sendiri aja saya dalam golongan yang mana).
Di kesempatan yang lain, saya juga menemukan ada yang lagi cari-cari pekerjaan, dan tidak jarang ada juga yang sudah punya pekerjaan tapi tidak merasa menyenangi pekerjaan itu.
Ada yang pekerjaannya hanya satu, tapi dia terlihat sangat menikmati sekali, tapi ada juga yang banyak kerjaanya, tapi dia begitu tidak menikmatinya dan rasanya selalu mengeluh soal pendapatan. Padahal kalau di lihat dari banyaknya pekerjaan, mestinya yang lebih menikmati itu kan, mereka yang punya pekerjaan banyak, pendapatannya pasti banyak. Sementara mereka yang hanya punya satu pekerjaan, mestinya dia lebih tidak bahagia, pendapatannya kecil.
Tapi itulah hidup, seperti yang saya bilang diawal, unik. Di lingkungan saya bekerja melihat itu semua. Teringat artikel yang saya baca di beberapa waktu yang lalu (lupa pastinya, termaksud judul artikelnya), dalam artikel tersebut disampaikan bahwa "cintailah profesi mu, bukan tempat atau lembaga dimana kau sedang menjalankannya, karena profesi itu, bisa dibawa kemana saja, tempat, institusi atau lembaga, tidak bisa".
Barang kali banyak diantara kita yang lebih mencintai lembaganya, sehingga dia lupa kalau keahlian, profesi yang dimiliki jauh lebih berharga, dibandingkan lembaganya, barang kali termaksud saya sendiri, sebelum menulis ini. Selama ini saya berpandangan bahwa membesarkan lembaga ini jauh lebih penting ketimbang saya menghargai profesi saya, karena saya di lahirkan dari lembaga ini. Tumbuh dan besar dilembaga ini.
Tapi setelah saya berpikir ulang, barang kali pandangan saya agak keliru. Bahwa meskipun saya mencintai lembaga ini, tapi kalau saya tidak mencintai profesi saya, maka saya pun tidak akan berkontribusi apa-apa terhadap lembaga ini.
Misalnya, saya cleaning service, kalau saya bekerja serampangan, semau saya, maka tentu kebersihan tempat saya bekerja, tidak akan terlihat. Namun kalau saya mencintai profesi saya sebagai cleaning service, maka barang kali saya akan bekerja dengan baik, rapi, bersih dan nyaman. Bukan karena soal gaji, honor atau sejenisnya, tapi karena memang saya menyadari profesi saya tersebut jauh lebih berharga dari tempat dimana saya bekerja. Merawat profesi saya agar tetap baik, akan berimbas pada tempat dimana saya bekerja. Kerja baik, hasilnya akan baik. Bila sudah bekerja dengan baik, tapi hasil (honor/gaji) belum sesuai, maka barang kali saya tidak akan kecewa. Karena cintanya saya pada profesi saya lebih besar dari pendapatan yang saya peroleh.
Sewaktu-waktu saya bisa pergi dan datang , karena profesi saya ada pada saya, bukan pada orang lain, lembaga lain atau tempat dimana saya bekerja.
So, buat kita semua,
"mencintai profesi kita jauh lebih penting dari apapun".
"Kita boleh kehilangan tempat kerja, tapi jangan sampai kehilangan profesi kita"
"mencintai profesi kita jauh lebih penting dari apapun".
"Kita boleh kehilangan tempat kerja, tapi jangan sampai kehilangan profesi kita"
................................................................................................
Komentar
Posting Komentar