Apa sih yang membuat kita bahagia?
_ punya pekerjaan!
_ Mencapai yang kita inginkan!
-lulus kuliah, dengan nilai cum laude!
-Punya pacar yang cantik/ganteng!
-..........!!!
Apa yang membuat kita bahagia, tentu ini sulit untuk di jawab secara tunggal. Pasalnya masing-masing dari kita memiliki definisi atau pun standar yang berbeda soal kesukesan.
-Ada yang meraasa sukses, ketika mendapatkan pekerjaan yang diinginkan
-Ada yang merasa sukses, saat membeli mobil impiannya
_ada yang merasa sukses, ketika bisa bersama orang yang dicintainya
dan masih banyak lagi. Seperti yang saya sampaikan di awal, bahwa masing-masing orang punya definisi atau pun standar kesuksesan yang berbeda-beda.
Lalu bagaimana dengan saya sendiri?
Apa definisi dari kesukesan itu?
atau apa standar yang saya gunakan untuk mengukur suatu kesukesan?
Meminjam kalimat dari Rishi dalam film India yang berjudul "Maharshi", dia mengatakan bahwa "suskes itu bukan tujuan, tapi perjalanan"
Bahwa saat saya bisa berjalan dengan baik, melakukan sesuatu yang membuat saya seperti berjalan, maka itu lah standar ataupun definisi dari kesukesan dalam subyektif saya.
Tentu ini agak rumit.
Okay kita permudah deh
gini....
Kita pernah mikir nggak?apa kah yang hari ini kita capai dalam segala hal (pekerjaan atau lainnya), kemudian di dalam hati kita itu merasa bebas, tidak terpaksa atau sebaliknya, terpaksa, ada rasa nggak iklas, mikir bahwa kita tak menjadi diri sendiri.
Ia....itu menunukan bahwa apa yang anda lakukan saat ini, bukan lah kesukesan sebagai perjalanan, melainkan sebagai tujuan. Kesukesan ibarat perjalanan, perjalanan untuk membuat kita merasa tidak terpaksa, merasa plong (tidak ada beban), merasa enjoy, menikmati. Ketika anda berada di suasana seperti itu berarti anda sudah berada pada tahap kesukesan perjalanan seperti yang dimaksudkan Rishi dalam Film "maharshi" tadi.
Kalau di pikir pikir, kita selama ini seperti tidak merasa bahagia, padahal semua sudah kita punyai, istri yang cantik, rumah yang mewah, pekerjaan yang layak, gaji gede, jabatan yang tinggi. Lalu apakah gerangan yang membuat kita seperti itu?
rasanya hampa, kosong?
Menurut saya, karena kita salah dalam mendefinisikan kesuksesan itu atau kita sukses menurut definisi orang lain. Tentu mungkin anda semua akan bilang, bahwa saya pun, yang menulis ini, sedang sukses, karena saya tidak menggunakan definisi atau standar sendiri tentang kesuksesan. Meminjam definisi orang lain.
Baik, itu benar, menurut anda, namun demikian, tidak menurut saya, karena pendefinisian kesuksesan yang saya kutip dari film sepenggal percapan di film " maharshi" tersebut saya hadirkan dalam tulisan ini, tidak lebih dari apa yang menjadi pandangan si Rishi tentang kesuksesan.
Saya justru punya definisi sendiri dan standar sendiri, yang barang kali berbeda dengan anda semua. Sukses menurut saya hanya kata untuk menempatkan kita pada satu kategori atau posisi.
kalau defini anda adalah "A" maka anda akan di posisikan "A", sebaliknya kalau anda definisi "B", maka anda akan diposisikan "B".
Tentu ini menurut, hemat saya tidak elok dan kurang mendidik dalam pendefinisian berpikir kita tentang kesukesan itu sendiri. Mestinya tidak berada di dua posisi tersebut atau dalam posisi lain. Sukses harus berada di semua sisi tersebut. Karena sukses tidak berpihak, free dan tidak beban.
Okay, dalam tulisan ini saya ingin mengatakan bahwa "selama ini kita bukan lah orang yang sukses, karena kita masih tunduk pada pikiran orang lain, masih tunduk pada suruhan orang lain, masih patuh pada perintah orang lain. Kita belum bebas, masih berpihak dan tidak sedikit menjadi beban.
Pun itu juga yang saya rasakan bahwa selama ini, saya merasa, belum bebas, karena tindakan yang saya lakukan belum menurut hati saya antara pikiran dan tindakan tak berkesesuaian, Masih di bawah "kata"orang lain. Mestinya pada setiap diri, itu berangkat hati, pikiran dan tindakan yang sesuai. di pikirkan, dilakukan dan dibenarkan oleh hati.
Kita selama ini terlalu menghabiskan 24 jam, untuk berada di bawah panggilan orang lain. Tanpa mencoba untuk berada dalam pemikiran lepas dan berbalik untuk memanggil orang lain. Sampai kapan, tentu ini tidak benar.
Mulai hari ini, lakukan lah menurut hati, pikiran dan tindakan mu, agar menjadi orang yang sukses
Thank's
sampai ketemu di tulisan selanjutnya
Komentar
Posting Komentar