![]() |
| Jangan Ngaku Terpelajar, Kalau Masih buang sampah sembarangan |
Konsep ini juga ingin membangun kesadaran bersama bahwa kalau kampus itu bersih dan hijau, maka bersihnya itu dapat membuat jiwa kita menjadi sehat, tenang dan bergairah untuk melakukan aktivitas dikampus, begitu juga, jika kampus ini hijau, maka kita akan mendapatkan suasana lingkungan yang asri, sejuk, menyegarkan, menjadikan pikiran dan memotivasi kita untuk terus belajar.
Dapat dibayangkan jika kita berada pada suatu ruangan yang panas, tidak ada pendingin, pengap, mungkin saja akan mendorong rasa emoasi kita untuk cepat keluar dan tidak jarang akan merusak pola pikir kita yang baik. Rasa marah, kesal dan lain sebagainya, dapat saja muncul dalam kondisi yang demikian.
Kampus yang bersih dengan penataan lingkungan yang baik, ruang kualiah yang baik, nuansa akademis yang baik, pelayanan yang cepat, muda dan murah serta pelayan yang menyenangkan, maka akan mendorong suasana hati menjadi happy (gembira). Dan dapat dipastikan bahwa, kita akan betah dalam berkuliah, ataupun sekedar nongkrong dikampus.
Konsep ini muncul, ketika melihat kondisi lingkungan kampus yang sangat tidak bersahabat. Lingkungan kampus yang sembrawut, kawasan yang gersang karena kurangnya pohon-pohon, banyaknya sampah yang bertebaran dimana-mana. Ini menggugah saya untuk berfikir bagaimana merubah kondisi ini menjadi lebih baik.
Mahasiswa, dosen, karyawan dan dosen serta tamu, memiliki kesadaran untuk menjaga dan tidak melakukan aksi membuang sampah di sembarang tempat. Mereka harus sadar betul, bahwa perbuatan mereka membuang sampah sembarangan adalah sebuah contoh prilaku tidak baik, yang dapat mengakibatkan munculnya masalah baru. Menyebabkan lingkungan menjadi kumuh, kotor dan lain sebagainya.
Namun, konsep ini, tidak hanya akan cukup jika misalnya hanya saya yang melakukannya, di perlukan orang banyak tangan. sehingga, dibutuhkan gerakan turun tangan (meminjam kata yang diungkapkan Oleh Anis Baswedan) semua orang, semua pencinta lingkungan bersih dan hijau, semua tangan civitas akademika. Karena saya sadar betul, bahwa jika ini hanya saya yang lakukan, maka tidak akan berdampak apa-apa. Jika pun terjadi perubaham itu hanya sifatnya kecil. Sementara yang butuhkan adalah sebuah gerakan massal, yang mampu untuk mendorong lahirnya perubahan yang besar.
Mungkin akan muncul dalam benak kita, pertanyaan, jika konsep ini di realisasikan, lantas bagaimana dengan tugas para cleaning service, bukan kah kita sudah mengambil pekerjaan mereka? jika pertanyaan ini muncul, maka saya hanya kana mnegatakan tidak. Kenapa? karena justru dengan konsep ini, kita sudah meringankan pekerjaan mereka, membantu mereka. Toh pada kenyataanya jika kampus ini bersih dan hijau, tak lantas mereka di pecat (diberhentikan sebagai cleaning service), dan setelah konsep ini direalisasikan, pekerjaan meraka akan lebih ringan, karena gerakan turun tangan untuk menghijauakan dan membersihkan kampus, akan membantuh meraka. Baik dalam bentuk aksi nyata berish-berish ataupun sekedar membuang sampah pada tempatnya.
Namun, saya juga harus realistis, bahwa, ini bukan sesuatu yang mudah, dari sekian banyak yang setuju dengan konsep ini nantinya, maka masih akan ada lebih banyak lagi orang-orang yang tidak suka. Karena bisa saja mereka menilai bahwa ini ide ngawur, yang dimunculkan oleh orang yang ngawur, dan mungkin saja nantinya hasilnya akan ngawur pula.
Namun yang harus digaris bawahi atau menjadi point dari ide ini adalah kesadaran individu yang ingin ditularkan kepada khalayak, bagaimana menjaga dan merawat agar lingkungan kita tetap berada pada suasana lingkungan yang bersih dan hijau. Karena jika bukan kita yang menjaga dan merawat lingkungan kita, maka siapa lagi, dan kalau bukan sekarang kapan lagi. Apakah kita akan menunggu orang luar memperhatikan dan menjaga serta merawat lingkungan kita. Atau menunggu lingkungan gersang dan sampah bertumpuk dulu, baru kita kerjai. Saya pikir, itu adalah pemikiran yang picik dan tidak dimiliki oleh mereka-meraka yang ngakunya berpendidikan, padahal sebenarnya kosong (nol besar).
![]() |
| Add caption |


Komentar
Posting Komentar