Mendapatkan pelayanan yang layak, itu
adalah dambaan kita semua, kecuali bagi mereka yang tidak setuju. Kami tidak
bercita-cita untuk berkuliah dikampus ini, karena kami tidak mengenal dengan
baik kampus ini, bahkan absurt dalam pemikiran kami ketika itu, hingga kami pun
tidak sadar, jika di daerah kaya ini, berdiri sebuah institusi pendidikan yang
bernama Universitas Kutai Kartanegara yang telah dirintis dan dirikan oleh para founding father, yang mencinta-cintakan anak-anak didiknya mampu
untuk mengenyam pendidikan tinggi dan membangun daerah ini.
Ketika kami masuk dikampus ini, kami
tidak mengenal siapa-siapa yang akan kami jumpai karena tidak ada yang kami ketahui,
tidak ada yang kami kenal, kami hanya fokus dengan tujuan kami datang di kampus
ini yaitu mencari informasi tentang perkuliahan karena dulu sangat minim
informasi yang kami dapatkan tentang Unikarta, maklum kami anak kampung yang
hijrah ke kota dan minim informasi ketika di kampung.
Beberapa tahun yang lalu, kami
menjumpai pelayanan yang masih jauh dari kata puas, orangnya jutek-jutek,
teman-teman saya menyebutnya “pemarahan” dan jauh dari kesan baik, waktu itu.
Informasi yang kami dapatkan pun juga minim, orang yang melayani datang
semaunya, pulang pun semaunya. Tapi mungkin itu lah nestapa pelayanan yang kami
dapatkan saat itu, mudah-mudahan sekarang tidak lagi.
Dengan pergantian kepemimpinan kami
punya harapan bahwa pelayanan yang nyaman, bahasa yang indah, dan penghargaan
atas kami. Dapat kami peroleh dari perbaikan menejemen pelayanan yang berlaku
di kampus ini.
Kini
Unikarta telah berusia 30 tahun, sudah seharusnya berbenah, menata sedikit demi
sedikit benang kusut persoalan menejemen dikampus ini, hingga adik-adik kami
yang baru, yang saat ini sedang melakukan pendaftaran mahasiswa baru, tidak
lagi mendapatkan sistem pelayanan seperti kami dulu.
Menata sistem menejemen pelayanannya
dengan baik dan matang, hingga kampus ini, semakin hari, semakin baik, semakin
hari semakin elok dimata khalayak, yang akan jatuh cinta pada institusi ini.
Disiplin pegawai semakin meningkat,
hingga kami akan segera terlayani. Pejabat dan karyawannya semakin fokus
mengurusi Unikarta, hingga tidak ada lagi dwi fungsi kerja dan poligami tugas
terhadap institusi ini.
Sistem akademik pun demikian, kami
berharap tidak ada lagi dosen yang mengganti waktu semau-maunya, dengan alasan
yang menurut kami, tidak substansi karena bersifat individu “ ya karen
pekerjaan di luar lah, jaga anak lah, keluar daerah lah dan lain sebagainya,
menurut kami itu sangat tidak substansi dan cenderung menunjukan oragansi dosen
kepada mahasiswa. Semoga itu segera teratasi dan tidak terjadi lagi, hingga
tidak ada merasa dirugikan, akibat dari arogansi tersebut.
Hal lain juga adalah, kawan-kawan
mahasiswa semakin matang secara pemikiran, matang dalam menganalisis persoalan
dan menawarkan solusi pasti sebagai sumbangsi pemikiran ilmiah bagi institusi
ini. Berani mengatakan sebenarnya demi semakin baiknya institusi ini.
Mari menyikapi ini secara substansial
untuk menata sistem pelayanan non akademik maupun akademik di kampus tercinta
ini, karena kami sadar,bahwa kampus ini, bukan tanggung jawab pejabat yang ada
di kampus ini ataupun dibebankan kepada mereka yang telah dengan
sungguh-sungguh mau mengabdi bagi institusi ini.
Kami hanya berdoa dan berkontribusu
positif sesuai dengan peran kami sebagai mahasiswa yang mencintai dan
mendambakan kemajuan di almamater kami ini. Kami siap untuk berkontribusi
dibutuhkan ataupun tidak dibutuhkan oleh institusi ini, karena kami sadar kami
juga harus bertanggung jawab atas tumbuh dan berkembangnya kampus ini dimasa
yang akan datang. Tidak adil jika institusi ini hanya di bebankan kepada
segelintir orang saja, sementara yang menikmati kampus ini adalah banyak orang.

Komentar
Posting Komentar