Langsung ke konten utama

Alasan Mengapa Seseorang Malas Membaca & Manfaat dari Banyak Membaca


Mungkin anda pernah kesal. Anda sudah membuat pengumuman kemudian menempel pengumuman di mading atau papan pengumuman, lalu seseorang datang kepada anda dan bertanya tentang sesuatu, yang sebenarnya itu tidak perlu ditanyakan oleh mereka, jika mereka membaca pengumuman yang telah buat tersebut. 

Kejadian ini tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja, akan tetapi berulang kali, hingga anda menjadi muak dan marah dengan mereka yang selalu mempertanyakan hal yang sama, sehingga terucap kata-kata dari mulut anda “kenapa sih orang jaman sekarang malas membaca, padahal kan pengumuman sudah di tempel?” atau mungkin dengan kata-kata yang hampir sama pada pertanyaan yang sama dengan subyek yang agak spesifik, misalnya pengumuman hasi ujian mahasiswa/i. Anda pun sudah menjelaskan dengan baik, tapi mahasiswa/I terus bertanya, hingga anda menjadi kesal disebabkan oleh prilaku mahasiswa/I yang bersangkutan.

Hal ini tentunya menjadi tanya bagi kita mengapa orang-orang paling malas membaca? Apakah karena tidak tahu membaca? Jika ini benar terjadi mungkin hal yang bisa dimaklumi, tapi bagaimana jika itu dilakukan oleh seorang mahasiswa/I yang dikenal sebagai orang-yang intelektual melebihi pelajar atau mereka yang tidak berkuliah, jawaban awal tadi tentunya menjadi tidak logis dengan sendirinya terbantahkan. 

Atau bagaimana jika alasan mereka, bahwa pengumumannya tidak dilihat atau terlalu kecil tulisannya, sehingga sulit untuk dibaca? Maka kita akan kembali untuk bertanya. Apakah dia baru kuliah alias mahasiswa/I baru, atau justru mereka adalah mahasiswa lama? maka jika mereka adalah mahasiswa/i baru, mungkin saja dengan kondisi tersebut, kita dapat memahaminya, tetapi bagi mahasiswa/i lama, tentu ini akan sedikit berbeda, karena biar bagaimana pun mereka sudah tahu dimana letak pengumuman biasanya ditempel, terkecuali mereka yang tidak suka membaca pengumuman. Ini akan menjadi hal yang bebeda tentunya.

Kondisi di Indonesia saat ini, jika dilihat dari angka-angka, terkait minat baca masyarakat Indonesia. Menurut Ahmad Heryawan Gubernur Jawa Barat (Jabar) dalam penyataanya saat menghadiri acara penggegasan kerjasama pembangunan ciamis, banjar dan pangandaran yang dirangkaikan dengan pelantikan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Laut Biru, Desa Penanjung Pangandaran Jawa Barat  tanggal 3 Desember 2013 yang di tulis oleh Rio Kuswandi dengan editor Farid Assifa dalam kompas.com. Beliau mengatakan bahwa “indeks budaya baca bangsa Indonesia saat ini adalah 0,01 %, Indonesia terendah jika dibandingkan dengan Amerika yang budaya bacanya mencapai 0, 5 % dan yang paling tinggi adalah Singgapura dan Hongkong yang mencapai 0,55 %”.
 
Dijelaskan oleh Pak Ahmad Heryawan bahwa “sebagai gambaran saja indeks baca orang Indonesia yang mencapai 0,01 % dapat diartikan bahwa satu buku di baca oleh 1.000 orang atau 1.000 orang yang rata-rata memiliki satu buku. Sedangkan Singapura dan Hongkong dengan indeks 0, 55 % logikanya adalah 550 buku dibaca oleh 1.000 orang atau 1.000 orang membaca 550 buku atau orang dapat mengakses perpustakaan 550 Buku.

Dari angka-angka tersebut diatas tergambar dalam pikiran kita, bahwa ternyata dengan banyak membaca, maka orang akan semakin cerdas, semakin banyak orang yang membaca maka akan membantu negaranya untuk menjadi bangsa yang maju, sehingga wajar saja jika Amerika, Singapura dan Hongkong menjadi negara yang maju, salah satu alasannya adalah karena masyarakatnya banyak membaca, dengan membaca mereka dapat meningkatkan SDMnya, dengan SDM yang dimiliki oleh rakyatnya, maka masyarakat tersebut, akan semakin kreatif dan berpengetahuan, sehingga dengan ilmu pengetahun yang dimilikinya mereka akan mampu untuk memproduksi ataupun menciptakan lapangan pekerjaan yang bisa membantu negaranya untuk mengurangi jumlah buta aksara dan jumlah penganguran di negaranya. 

Mario Teguh  dalam cepat belajar.com,  mengatakan bahwa malas situ disebabkan oleh faktor kebiasaan dan nilai yang akan dikerjakan, misalnya saat bangun pagi. Orang yang bangun pagi untuk berlibur berbeda dengan orang yang akan pergi bekerja atau berbeda pula saat seseorang akan naik pesawat dan lain sebagainya, sehingga dengan demikian malas itu tidak lebih karena disebabkan oleh faktor ketidak tahuan kita terhadap apa yang akan dilakukan.

Dengan demikian, jika kita kaitkan dengan pembahasan tentang mengapa seseorang malas membaca dikaitkan dengan pernyataan pak Mario tersebut diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa salah satu faktor mengapa kita menjadi malas untuk membaca, adalah karena di sebabkan oleh kebingungan kita dengan apa yang akan kita lakukan, sehingga agar membaca menjadi hal yang bernilai dalam setiap harinya, maka kita dalam setiap harinya harus menjadikan membaca sebagai salah satu aktivitas yang sangat bernilai dalam hidup kita.

Menurut Andrie Wongso dalam tulisan Sigit Nugroho di kompasiana.com pada tanggal 21 Juli 2012/20.57 mendefinisikan membaca sebagai sebuah aktivitas pengembangan diri, dengan membaca apapun jenis bukunya, minimal 1 pelajaran, 1 pengetahuan dan 1 solusi atau 1 manfaat.

Sigit dalam tulisannya menilai bahwa ada pradigma yang salah saat ini dimasyarakat Indonesia, bagi orang-orang yang hari ini suka membaca. Mereka yang suka membaca akan diistilahkan kuper alias kurang pergaulan sehingga kekurangan teman. Dan alasan mengapa anak sekarang kurang membaca adalah karena menurut mereka membaca itu membosankan dan kurang menarik dan mereka hanya bisa melihat gambar secara visualitas dan dari berita. 

Padahal seharusnya kalau kita mau menambah ilmu, ya kita harus membaca, bukan hanya protes saja terhadap minat pembaca seperti mengatakan mereka-mereka yang suka membaca itu adalah kuper, tetapi yang terpenting adalah action, action dan terus action agar kita tidak tergolong kaum-kaum yang omdo (omong doang). 

Membaca adalah merupakan investasi masa depan kita untuk meraih apa saja yang kita inginkan. Kalau kita malas membaca mulai dari sekarang, ya kita akan ketinggalan dengan orang lain dan kita akan tergolong dan terjerumus kedunia yang bernama kebodohan.

Kondisi hari kita bisa melihat bahwa jika kita perbadingkan antara perpustakaan dengan supermarket, manakalah dari dua tempat ini yang paling suka dikunjungi, maka kita harus mengakui bahwa orang akan lebih senang berkunjung ke supermarket dibandingkan perpustakaan. Mahasiswa dan pelajar yang dipandang sebagi orang yang terpelajar pun akan lebih banyak kita jumpai di supermarket dari pada di perpustakaan. 

Mereka akan ke perpustakaan jika ada tugas-tugas saja, setelah tugas-tugas selesai, mereke akan kembali ke kebiasaan lama yaitu doyan ke supermarket untuk belanja atau sekedar nongreng (nongkrong bareng) bersama teman, sahabat, pacar/sang kekasih atau keluarga dari pada ke perpustakaan, meskipun hanya untuk nongreng doang. Syukur-syukur kalau mau membaca buku biar hanya satu kata.
Indonesia juga dikenal sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim dan beragama islam. Sebelumnya memohon maaf bukan untuk mendeskriditkan agama –agama lain, lalu membaggakan agama tertentu, tetapi kali ini, saya ingin memberikan contoh kepada kita semua bahwa mayoritas tidak menjadi sebuah jaminan bahwa akan gemar dengan membaca, akan persoalan membaca bukan persoalan anda islam atau bukan atau anda Kristen atau bukan, hindu dan budha atau bukan atau pemeluk agama dan kepercayaan lainnya atau bukan. Karena untuk beilmu pengetahuan itu tidak hanya dibatasi oleh persoalan sekte keyakinan atau agama, suku, ras, atau golongan tertentu. Tetapi membaca merupakan bagian dari pada cara orang untuk berilmu pengetahuan. 

Namun lebih daripada itu, dengan segala kerendahan hati dan tidak untuk membedakan antara satu dengan yang lainnya. Saya sebagai pribadi yang sedang mau belajar dan membaca izinkanlah kepada saya untuk mengutip definisi membaca dalam pandangan agama yang saya yakini yaitu islam didalam artikel yang ditulis di dunia perpustakaan.com disebutkan bahwa membaca merupakan rangkaian teologis atau keyakinan yang harus direalisasikan sebagai bukti kehambaan kepada Allah SWT.

Dari definisi ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa membaca merupakan bukti bahwa kita menghambakan diri kepada Allah SWT, karena dengan kita membaca maka kita berilmu pengetahuan dan dengan kita berilmu pengetahuan maka kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka yang seharusnya kita lakukan dan mana yang tidak, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, sehingga kita mampu untuk menjalankan segala perintahnya dan mejauhi segala yang dilarangnya.

Bahkan Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul membumikan alquran menjelaskan bahwa makna iqra, bukanlah sekedar membaca akan tetapi mencakup kegiatan observasi, pengamatan, penelitian dan pengembangan jadi seluruh kegiatan yang mendalami, menggali dan pengembangan terhadap berbagai potensi dan karunia Allah, baik di darat, di laut, maupun di udara adalah bagian dari aktivitas membaca.

Jadi dengan membaca akan melahirkan kegemilangan dan kemajuan , karena dia akan memicu berbagai penemuan, pendalaman dan pengembangan  berbagai teori bagi kemajuan budaya peradaban manusia.

Nah berikut saya akan memberikan tips terlatih untuk membaca, yang saya akses dari internet di blogdetik.com tanggal 10 Pebruari 2014 pukul 2.29 Am. Ketika saya menulis artikel ini, semoga berguna dan bermanfaat serta mendapatkan barokah dari Allah SWT. Amin. Apa saja tipsnya, nah berikut saya sajikan:
  
  • Kemanapun anda pergi sebaiknya masukan beberapa buku didalam tas untuk bekal membaca disaat mengalami hari-hari yang membosankan  pada suatu tempat.

(Jadi,jangan hanya membawa bekal makanan doang, cuman perut doang yang di isi, tapi otak nggak di isi. Hehehehe.. Tenang aja otaknya nggak kaya perut kalau uda kenyang jadi nek, tapi kalau otak bisa di isi trus…tpi boleh lah istrahat bentar…biar nggak capek otaknya…abis itu baru lanjut lagi membacanya. Tapi lebih bagus klo kenyang 22 nya. Perut dan otak kenyang. Hati menjadi tenang, tentram dan bahagia).

  • Bila di rumah sebaiknya manfaatkan waktu barang sejenak untuk meluangkan waktunya membaca dan stop untuk nonton tivi atau main game terus.

(Kata orang tua-tua zaman dahulu, pisau kalau sering diasa, itu bakalan tajam. Begitu juga dengan otak, semakin banyak kita membaca, maka semakin banyak ilmu pengetahuan yang kita dapatkan. Nggak percaya? Coba aja sendiri dan dapatkan hasil dan manfaatnya. Hehhe… selamat mencoba).

  • Hindari prinsip sudah makan garam yang banyak, alias sok tahu.

(Nah ini nih prinsip hidup yang berbahaya, terlalu sok tahu, sehingga menganggap remeh orang sekitar. Orang yang ber prinsip hidup seperti ini, ini bakalan di cap oleh orang kebanyakan sebagai orang yang sombong dan angkuh. So….nggak mau di cap sebagai orang yang sombong dan angkuh, maka hindarilah prinsip sok tahu ini, dan merendahlah seperti padi… semakin berisi semakin merunduk. Jadi lebih banyak lah membaca, biar sok tau , menjadi tidak sok tau tetapi benar-benar tau….okey bro…mudah-mudahn kita dihindarkan dari orang-orang yang tergolong sombong dan angkuh… aaaaamin ya rabbal alamin).

  • Mamfaatkan media massa untuk membaca seperti internet.

(Ada prinsip yang diyakini oleh orang kebanyakan bahwa jika anda ingin menjadi orang pandai, maka manfaatkannlah segala sesuatu yang bisa membantu anda untuk berpengetahuan banyak, anda bisa membaca apa saja untuk mendapatkan informasi, baik informasi yang anda butuhkan atau tidak anda butuhkan, dan mungkin saja yang tadinya anda tidak butuhkan, suatu saat nanti anda akan membutuhkannya. Jangan lah memilih-milih guru/ dosen, selama itu yang di ajarkan ilmu pengetahuan, maka dengarkan lah dan jika bagus maka terimalah dan jika mengandung kemudaratan, maka tinggal kanlah, karena mungkin saja itu yang lebih baik untukmu).

  • Selamat membaca semoga anda menjadi orang yang bijak.

(Kunci dari anda berilmu pengetahuan adalah agar anda menjadi orang yang arif dan bijaksana. Semakin anda arif dan bijaksana, maka semakin anda dikenang dan dijadikan panutan, sebaliknya semakin anda angkuh dan sombong, maka semakin banyak orang yang akan menjauhi dan membenci anda.. So selamat membaca semoga ini bisa menjadi tips untuk mendorong anda menjadi orang-orang yang terlatih dan suka membaca).

Good luck

Referensi :
  1. http://rinagu.blogdetik.com/2010/11/22/kenapa-malas-membaca/
  2. http://regional.kompas.com/read/2013/12/03/2127454/Gubernur.Jabar.Warga.Indonesia.Paling.Malas.Membaca
  3. http://www.belajar-cepat.com/belajar-motivasi-diri/mario-teguh-mtgw/mengenali-penyebab-rasa-malas/
  4.  http://edukasi.kompasiana.com/2012/07/21/mengapa-anak-sekarang-malas-membaca-472951.html
  5. http://madarasahku.blogspot.com/2011/11/mengapa-orang-malas-membaca.html
  6. http://duniaperpustakaan.com/blog/2013/09/07/kemunduran-umat-islam-karena-umatnya-malas-membaca/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pertanggung Jawaban Wisuda Unikarta Tanggal 18 Desember 2013

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN WISUDA SARJANA   DAN DIPLOMA UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA 18 DESEMBER 2013   Oleh : PANITIA PELAKSANA WISUDA SARJANA DAN DIPLOMA (D3) UNIVERSITAS   KUTAI KARTANEGARA   UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG 2013   Wisuda sarjana dan diploma di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) merupakan kegiatan rutinitas pada setiap tahun akademik yang sedang berjalan jika memenuhi persyaratan-persyaratan pelaksanaan wisuda.   Wisuda sarjana dan diploma merupakan bagian dari kegiatan rapat senat akademik yang dilaksanakan secara terbuka, yang intinya merupakan proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah selesai menempuh studi   di Unikarta. Acara wisuda sarjana dan diploma ini merupakan salah satu acara yang sangat penting ...

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG   DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG   Martain Abstract Kemunculan praktek prostitusi di kawasan tambang tentu saja bukanlah hal baru, praktek ini sudah berlangsung lama, hal ini tidak terlepas dari  kebutuhan dasariah  manusia terhadap seks . Di Indonesia  praktek ini sudah berlangsung sejak zaman kerajaan di Nusantara. Kemudian berlanjut pada zaman kolonial hingga saat ini. Praktek ini di masyarakat terjadi pro dan kontra. Bagi mereka yang pro akan menilai bahwa praktek ini baik, karena praktek ini dapat menjadi alternatif pilihan ketika libido seksual muncul. Namun bagi yang kontra menilai bahwa aktvitas penuh desah dan keringat ini, bertentangan dengan nilai moral dan agama yang berlaku di dalam masyarakat. Selain itu praktek prostitusi ini rentan pula terhadap terjadinya penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS. Dalam praktek nya kegiatan ini, bisa berjalan secara mandiri  ataupun secara terorganisir. Fakt...

Peran Pemerintah dan Bisnis dalam Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Para Pekerja

Oleh Martain Pendahuluan Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada pekerja di perusahaan. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3), secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini biasanya terjadi karena banyak faktor beberapa diantaranya adalah berasal dari pekerja itu sendiri dan lingkungan kerjanya di perusahaan. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja, di tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi kasus kecelakaan kerja ( K3 masih dianggap remeh , Warta Ekonomi 2 Juni 2006). BPJS mencatat bahwa sepanjang tahun 2013 jumlah pesertanya yang mengalami kecelakaan...