Langsung ke konten utama

Tiga Jam Untuk 30 Menit (Penelitian Di Kecamatan Muara Jawa)

Beberapa waktu yang lalu, saya ke Kec. Muara Jawa dalam agenda Penelitian tentang Perubahan Menejemen dalam Implementasi Reformasi Birokrasi di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kec. Muara Jawa merupakan satu dari 11 sampel Kecamatan yang dijadikan sebagai sampel dari penelitian ini.

Kami berangkat ke Kecamatan Muara Jawa Pukul 08.30 Wita. Star dari Kantor BALITBANGDA Kutai Kartanegara menuju Kec. Muara Jawa. Tim peneliti yang berangkat ada 5 (lima) orang, termaksud saya sendiri, disana ada pak Syarif, Pak Bahagia, Arif (sopir), Pak Zainal dan saya.

Kami berangkat dengan Rute Tenggarong-Samarinda-Sanga-sanga dan Muara Jawa. Tim tiba di Kantor Kec. Muara Jawa Pukul 11.30 Wita siang. Sekitar 3 (tiga) jam, waktu yang kami butuhkan untuk sampai ke lokasi. Cuaca pada hari in cukup panas, sehingga jangan heran, jika saat itu mobil berdebu, karena banyak debu jalanan yang beterbangan.

Namun, jika di bandingkan waktu yang dibutuhkan antara menuju ke Kantor Kec. Muara Jawa dengan waktu yang kami perlukan sungguh tidak sebanding. Di kantor Kec. Muara Jawa kami hanya setengah jam saja, karena tugas kami hanya membangikan kuisioner dan mewawancarai lebih dalam kepada pihak yag telah mengisi kuisioner tersebut. Di Kecamatan Muara Jawa ada 3 sampel dari 94 sampel yang ada.

Hari itu kami juga tidak bisa berlama-lama di Kantor Kec. Muara Jawa, karena pada waktu kami datang, siangnya pada pukul 13.00 Wita, Bupati Kutai Kartanegara, Ibu Rita Widyasari, S.Sos.,MM, akan hadir di Kecamatan Muara Jawa, dalam kegiatan penyerahan Kapal penagkap Ikan, seharga 4 Milyar rupiah, sebagaimana yang disampaiak oleh Sekcam Kec. Muara Jawa bapak Gunawan, S.Pd.,MAP kepada kami pada siang itu. Kebetulan yang menerima kedatangan kami adalah Sekcam dari Kec. Muara Jawa ini.

Setelah semua tugas selesai, kuisioer terisi dan wawancara selesai dilaksanakan serta SPPD selesai di Tanda Tangani Oleh pejabat setempat, dan pada saat itu adalah Sekcam Kec. Muara Jawa bapak Gunawan, S. Pd.,MAP. Kami pun berpamitan untuk kembali ke Tenggarong.

Dalam perjalanan pegi dan pulang kami sempat beberapa kali berhenti. Saat pagi, kami sempat berhenti di warung makan Madiun yang terletak di jalan perbatasan Kel. Sukarame- Kampung Baru dan di salah satu warung di Kec. sangasanga untuk membeli minuman dan snack (kacang, dan kue lapis). Sedangkan saat pulang, kami sempat berhenti di salah satu Masjid yang berada di Kec. Muara Jawa, untuk melaksanakan sholat zuhur secara berjamaah,dan pemberhentian kedua ketika pulang adalah di Warung makan H. Kuni yang terletak di jalan Suryanata Samarinda, sebelum kemudian kami berhenti terakhir kalinya adalah tepat di depan Kantor BALITBANGDA Kabupaten Kutai Kartanegara, pada pukul 15.30 Wita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pertanggung Jawaban Wisuda Unikarta Tanggal 18 Desember 2013

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN WISUDA SARJANA   DAN DIPLOMA UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA 18 DESEMBER 2013   Oleh : PANITIA PELAKSANA WISUDA SARJANA DAN DIPLOMA (D3) UNIVERSITAS   KUTAI KARTANEGARA   UNIVERSITAS KUTAI KARTANEGARA TENGGARONG 2013   Wisuda sarjana dan diploma di Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) merupakan kegiatan rutinitas pada setiap tahun akademik yang sedang berjalan jika memenuhi persyaratan-persyaratan pelaksanaan wisuda.   Wisuda sarjana dan diploma merupakan bagian dari kegiatan rapat senat akademik yang dilaksanakan secara terbuka, yang intinya merupakan proses pelantikan kelulusan mahasiswa yang telah selesai menempuh studi   di Unikarta. Acara wisuda sarjana dan diploma ini merupakan salah satu acara yang sangat penting ...

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG

WISATA SEKSUAL PEKERJA TAMBANG   DI LOKALISASI KAWASAN TAMBANG   Martain Abstract Kemunculan praktek prostitusi di kawasan tambang tentu saja bukanlah hal baru, praktek ini sudah berlangsung lama, hal ini tidak terlepas dari  kebutuhan dasariah  manusia terhadap seks . Di Indonesia  praktek ini sudah berlangsung sejak zaman kerajaan di Nusantara. Kemudian berlanjut pada zaman kolonial hingga saat ini. Praktek ini di masyarakat terjadi pro dan kontra. Bagi mereka yang pro akan menilai bahwa praktek ini baik, karena praktek ini dapat menjadi alternatif pilihan ketika libido seksual muncul. Namun bagi yang kontra menilai bahwa aktvitas penuh desah dan keringat ini, bertentangan dengan nilai moral dan agama yang berlaku di dalam masyarakat. Selain itu praktek prostitusi ini rentan pula terhadap terjadinya penyebaran penyakit kelamin, HIV/AIDS. Dalam praktek nya kegiatan ini, bisa berjalan secara mandiri  ataupun secara terorganisir. Fakt...

Peran Pemerintah dan Bisnis dalam Menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja Para Pekerja

Oleh Martain Pendahuluan Kecelakaan kerja merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi pada pekerja di perusahaan. Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3), secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja ini biasanya terjadi karena banyak faktor beberapa diantaranya adalah berasal dari pekerja itu sendiri dan lingkungan kerjanya di perusahaan. Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja, di tahun sebelumnya (2012) ILO mencatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi kasus kecelakaan kerja ( K3 masih dianggap remeh , Warta Ekonomi 2 Juni 2006). BPJS mencatat bahwa sepanjang tahun 2013 jumlah pesertanya yang mengalami kecelakaan...